Kamis, 06 Januari 2011

“In Memoriam” Nur Annisa

Saya ingin bercerita mengenai adik saya. Nur Annisa, seorang gadis yang baru menginjak dewasa tetapi agak kasar dan suka berkelakuan seperti lelaki. Ketika usianya memasuki 17 tahun, perkembangan tingkah lakunya benar-benar merisaukan ibu.
Dia sering membawa teman-teman lelakinya pulang kerumah. Situasi ini menyebabkan ibu tidak senang lagi pula ibu merupaka guru Al-Quran.
Demi mengelakkan pergaulan yang terlalu  bebas, ibu telah meminta adik memakai jilbab. Permintaan ibu ditolak sehingga seringkali berlaku pertengkaran-pertengkaran kecil antara mereka.
Pernah pada suatu masa, adik berkata dengan suara yang agak keras, “coba mama tengok, tetangga-tetangga kita pun ada yang anaknya pakai jilbab, tapi perangainya sama seperti orang yang tak pakai jilbab. Sampai kawan-kawan ani di sekolah, yang pakai jilbab pun selalu keluar pacaran dengan teman lelakinya, pegang-pegang tangan. Ani nih, walaupun tak pakai jilbab, tak pernah buat seperti itu!”
Ibu hanya mampu mengelus dada mendengar kata-kata adik. Kadang kala saya terlihat ibu menangis di akhir malam. Dalam qiyamullailnya. Terdengar lirik doanya “ Ya Alloh, kenalkan annisa dengan hukum-Mu”.
Pada satu hari ada tetangga yang baru pindah berdekatan rumah kami. Sebuah keluarga yang mempunyai enam orang anak yang masih kecil.
Saya mengenali suaminya sewaktu dimesjid. Setelah beberapa lama mereka tinggal berdekatan rumah kami, timbul desas-dedus mengenai istrinya yang tidak pernah keluar rumah, hingga ada yang menggelarinya si buta,bisu dan tuli.
Berita ini telah sampai kepengetahuan adik. Dia bertanya kepada saya. “abang, betulkah orang yang baru pindah itu, istrinya buta, bisu dan tuli?”
Lalu saya menjawab sambil lalu, “kalau benar mau tahu, pergi kerumah mereka, tanya sendiri” Rupa-rupanya adik mengambil serius kata-kata saya dan benar-benar pergi kerumahnya.
Sekembalinya dari rumah mereka, saya melihat perubahan yang benar-benar mendadak berlaku pada wajah adik. Wajahnya yang tak pernah muram atau lesu menjadi pucat lesu… entah apa yang sudah berlaku ?
Namun, selang dua hari kemudian, dia minta ibu buatkan jilbab. Jilbab yang besar. Adik pakai baju gamis longgar… lengan panjang pula.. saya sendiri jadi bingung… bingung campur syukur kepada Alloh SWT karena saya melihat perubahan yang ajaib.. ya, saya katakana ajaib karena dia berubah seratus persen!
Tidak ada lagi anak-anak muda atau teman-teman wanitanya yang dating kerumah hanya untuk mengobrol yang tidak tentu arah… saya lihat, dia banyak merenung, banyak baca majalah islam (biasanya dia suka beli majalah hiburan), dan saya lihat ibadahnya melebihi saya sendiri.. tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur’annya, sholat sunat nya.. dan yang lebih menakjubkan lagi, bila kawan-kawan saya dating, dia menundukkan pandangan.. Segala puji bagi Engkau wahai Alloh, jerit hati saya..
Tidak lama kemudian, saya mendapat panggilan untuk bekerja di kota yang jauh dari tempat tinggal saya. Dua bulan saya bekerja disana, saya mendapat kabar bahwa adik sakit berat hingga ibu memanggil saya pulang kerumah. Dalam perjalanan, saya tak henti-henti berdoa kepada Alloh SWT agar adik diberi kesembuhan, hanya itu yang mampu saya usahakan.
Ketika saya sampai di rumah.. di depan pintu sudah banyak orang.. hati berdebar-debar, tak dapat ditahan… saya berlari masuk ke dalam rumah.. saya lihat ibu menangis.. saya segera menghampiri ibu lantas memeluknya… dalam isak tangisnya ibu memberitahu, “Dhi, adikmu bisa mengucapkan kalimat Syahadat diakhir hidupnya”.. air mata ini tak dapat ditahan lagi..
Setelah selesai upacara penguburan dan lain-lainnya, saya masuk ke bilik adik. Saya lihat di atas mejanya terletak sebuah diari. Diari yang selalu adik tulis. Diari tempat adik menghabiskan waktunya sebelum tidur semasa hayatnya. Kemudian diari itu saya buka sehelai demi sehelai… hingga sampai pada satu halaman yang menguak misteri dan pertanyaan yang selalu timbul di hati ini..
Perubahan yang terjadi ketika adik pulang dari rumah tetangga baru.. disitu tertera soal jawab antara adik dan isteri tetangga kami itu.
Soal jawab (saya lihat dilembaran itu terdapat banyak bekas air mata)
Annisa : aku heran, wajah wanita ini cerah dan bersinar seperti bidadari. “Tante.. wajah tante sangat muda dan cantik”
Istri tetanggaku : Alhamdulillah.. sesungguhnya kecantikn itu datang dari lubuk hati
Annisa : tapi tantekan sudah ada anak enam…, tapi masih kelihatan cantik
Istri tetanggaku : Subhanalloh.. sesungguhnya keindahan itu milik Alloh SWT. Dan bila Alloh SWT berkehendak,, siapakah yang bias menolak?
Annisa : Tante selama ini ibu saya selalu menyuruh saya memakai jilbab.. tapi saya selalu menolak karena saya rasa tak ada masalah kalau saya tak pakai jilbab asalkan saya berkelakuan baik. Saya lihat, banyak wanita yang pakai jilbab tapi kelakuannya melebihi kami yang tak pakai.. sampai saya tak pernah merasa ingin pakai jilbab.. pendapat tante bagaimana?
Istri tetanggaku : annisa sesungguhnya Alloh SWT menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan dari ujung rambut hingga ujung kaki, segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat oleh bukan mahram kita semuanya akan dipertanggung jawabkan dihadapan Alloh SWT nanti, jilbab adalah perlindungan terhadap wanita..
Annisa : tapi yang saya lihat, banyak wanita berjilbab yang kelakuannya tak elok..
Istri tetanggaku : jilbab hanyalah kain, tapi hakikat atau makna disebalik itu sendiri yang harus kita fahami
Annisa : apakah hakikat jilbab?
Istri tetanggaku : Hakikat jilbab adalah perlindungan lahir batin, lindungi mata kamu dari memandang lelaki yang bukan muhrim kamu, lindungi lidah kamu dari mengumpat orang dan bercakap perkara yang sia-sia.. senantiasalah lazimi lidah dengan zikir kepada Alloh SWT, lindungi telinga kamu dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk dirimu maupun masyarakat, lindungi hidungmu dari mencium segala yang berbau busuk, lindungi tangan-tangan kamu dari berbuat sesuatu yang tidak senonoh, lindungi kaki kamu dari melangkah menuju maksiat, lindungi fikiran kamu dari berfikir perkara yang mengundang syaitan untuk memperdayai nafsu kamu dari sesuatu selain Alloh SWT, bila kamu sudah biasa, maka jilbab yang kamu pakai akan menyinari hati kamu.. itulah hakikat jilbab
Annisa : tante, sekarang saya sudah jelas tentang arti jilbab… mudah-mudahan saya mampu pakai jilbab. Tapi, bagaimana saya bisa melakukan semua itu?
Istri tetanggaku : duhai nisa, bila kamu memakai jilbab, itulah kurniaan dan rahmat yang dating dari Alloh SWT yang Maha Pemberi Rahmat, bila kamu mensyukuri rahmat itu, kamu akan diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan-amalan ‘jilbab’ hingga mencapai kesempurnaan yang diinginkan Alloh SWT.
Duhai nisa.. ingatlah akan satu hari dimana seluruh manusia akan dibangkitkan.. ketika ditiup sangkakala yang kedua, pada sat roh-roh manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan dikumpulkan dalam suatu padang yang tanpa batas, yang tanahnya dari logam yang panas, tiada rumput maupun tumbuhan, ketika tujuh matahari didekatkan diatas kepala kita namun keadaan gelap gulita, ketika seluruh manusia ketakutan, ketika ibu tidak memperdullikan anaknya, anak tidak memperdulikan ibunya, sanak-sanak tidak kenal satu sama lain lagi, antara satu sama lain bisa menjadi musuh lantaran satu kebaikan lebih berharga dari segala sesuatu yang ada di alam ini, ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing-masing hanya memperdulikan nasib dirinya, dan pada saat itu ada yang berpeluh karena rasa takut yang luar biasa hingga tenggelam dirinya akibat peluh yang banyak, dan bermacam-macam rupa-rupa bentuk manusia yang tergantung amalannya, ada yang meihat ketika hidupnya namun buta ketika dibangkitkan, ada yang berbentuk seperti hewan, ada yang berbentuk seperti syaitan, semuanya menangis.. menangis karena hari itu Alloh SWT murka.. belum pernah Alloh SWT murka sebelum dan sesudah hari itu. Hingga ribuan tahun manusia dibiarkan Alloh SWT di padang mashyar yang panas membara hinggalah sampai ke timbangan Mizan.
Hari itulah dipanggil hari hisab.. duhai annisa, bila kita tidak berusahauntuk beramal pada hari ini, entah dengan apa nanti kita akan menjawab bila kita di tanya oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat, Yang Maha Agung… ALLOH SWT.
Sampai disini saja kisah itu say abaca karena disini tulisannya terhenti dan saya lihat banyak titisan airmata yang jatuh dari pelupuk matanya.
Subhanalloh. Saya buka halaman berikutnya dan saya lihat tertera tulisan kesil dibawah tulisan itu “buta, tuli dan bisu.. wanita yang tidak pernah melihat lelaki selain mahramnya, wanita yang tidak pernah mau mendengar perkara yang dapat mengundang murka Alloh WT, wanita yang tidak pernah berbicara ghibah dan segala sesuatu yang mengundang dosa dan sia-sia” tak tahan air mata ini pun jatuh. Semoga Alloh SWT menerima adikku disisi-Nya.. Aminn.
Dikutip dari MA.
Subhanalloh

6 komentar:

Anonim mengatakan...

kaka suka... (Ac)

Ftr.Orwiantari mengatakan...

AC: udah dibaca semua ka'?

Anonim mengatakan...

asli mana tuh??? mau berguru dong ama si tetangga baru....

Ihsan mengatakan...

cerpennya bagus,
kisah yata ka fit.???

isinya menggugah penuh dengan inspirasi yang membangkitkan semangat untuk mempunyai tetangga baru yang melaksanakan syariah Allah SWT.

TETAP SEMANGAT . . .

Ihsan mengatakan...

ya, tetanga baru yang menjalankan syariah dalam kehidupan,
cerpennya bagus, dapat menggugah hati dan mengandung motivasi, jadi pengen mempunyai tetangga baru yang melaksanakan syariah secara kaffah.

asli, kisah nyata ka itu ???

Ihsan mengatakan...

ya, tetangga yang konsisten menjalankan syariat

cerpennya bagus, dapat menggugah hati dan mengandung motivasi untuk terus tunduk pada perinta/syariah Allah.

asli, kisah nyata kah fit ???

Posting Komentar